RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Sejumlah truk bantuan kemanusiaan dari Mesir berhasil memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah pada Minggu pagi (27/7/2025). Konvoi truk ini membawa makanan dan material untuk memperbaiki infrastruktur di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.
Stasiun televisi Al Qahera News menayangkan rekaman video yang memperlihatkan truk-truk tersebut melintas dari wilayah Mesir menuju Gaza, membawa berton-ton barang bantuan.
Menurut laporan media Mesir Al-Ahram Gate, pengiriman ini merupakan bagian dari dukungan berkelanjutan Mesir bagi rakyat Palestina. Selain bahan makanan, truk-truk tersebut juga membawa perlengkapan penting untuk membangun kembali fasilitas umum yang hancur akibat perang.
Meski belum ada keterangan resmi dari Bulan Sabit Merah Mesir atau otoritas terkait, bantuan ini dinilai penting di tengah seruan dunia internasional agar akses kemanusiaan ke Gaza dibuka tanpa hambatan.
Badan-badan PBB sebelumnya telah memperingatkan risiko kelaparan dan kehancuran infrastruktur sipil di Gaza yang makin parah akibat serangan Israel yang terus berlanjut.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Gaza. Lebih dari 59.700 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Gempuran Israel yang tak henti juga menyebabkan krisis pangan dan kerusakan parah di seluruh wilayah Gaza.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Selain itu, Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakan militernya di Jalur Gaza.
Jeda Israel
Sebelumnya, Israel mengumumkan "jeda taktis" pada Minggu (27/7/2025) demi memberikan kesempatan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza untuk mengatasi bencana kelaparan yang semakin parah melanda warga Palestina.
Militer Israel juga mengklaim bahwa pihaknya sudah mengirim bantuan bahan makanan melalui udara seraya menampik tuduhan yang menyebut bahwa Israel menjadikan kelaparan sebagai senjata untuk menghabisi rakyat Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan telah berkoordinasi dengan PBB dan organisasi internasional untuk meningkatkan skala bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza.
Namun, dilansir Arabnews bahwa tidak ada tanggapan resmi langsung dari PBB atau badan-badan bantuan non-pemerintah yang beroperasi di Gaza.
Israel membatasi jeda pertempuran ini pada wilayah-wilayah yang menurut mereka tidak dioperasi oleh pasukan Israel saat ini, yaitu Al Mawasi, Deir El Balah, dan Kota Gaza. Dan, berlangsung dari pukul 10.00 pagi (07.00 GMT) hingga pukul 20.00 malam setiap hari. [RUTE]
0 Komentar :
Belum ada komentar.